Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Toko Buku Online

Minggu, 02 September 2012

Tips Hari Raya Idul Adha: Agar Qurban Tak Menyakitkan


Tahukah Anda?

Obesitas, Karena Tidur dalam Terang
Melatonin dan Rahasia Tidur dalam Gelap
Tahajjud: Terapi Hormon Kortisol
Jus Kulit Manggis, AVR Anti HIV
Ciri-Ciri Makanan Berpengawet
Food For Thought: Agar Otak Tetap Sehat
Kulit Manggis, Herbal Anti NARKOBA
Puasa Melejitkan Kecerdasan
Zikir Mampu Sehatkan Syaraf



Makna Hari Raya Idul Adha

Makna Idul Adha adalah Hari Raya Qurban atau Hari Raya Haji. Hari Raya Idul Adha dirayakan pada setiap bulan zulhijjah oleh umat Islam.  Idul Adha disebut Hari Raya Haji, sebab tepat di hari ini, seluruh jamaah haji tengah menjalani puncak ibadah haji, wuquf, di Arafah. Pada Hari Raya Idul Adha ini pula umat Islam yang tidak sdang menjalankan ibadah haji di seluruh pelosok dunia diperintahkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha diteruskan dengan ber-qurban. Ber-qurban di sini yaitu menyebelih hewan qurban, bisa berupa unta, sapi, atau kambing. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Alloh swt., sang khalik pemilik alam raya ini. Sedangkan daging hasil sembelihan hewan qurban ini dibaggi-bagikan kepada mereka yang membutuhkan, fakir, miskin dan mereka yang kurang beruntung.

Tips Agar Daging Qurban Berkualitas

Agar diperoleh daging qurban yang baik dan sehat ada beberapa tahapan penting. Tahapan-tahapan ini  harus dilakukan dan dilalui dengan baik sebelum hewan qurban disembelih. Sekali lagi, ini agar akhirnya diperoleh hasil sembelihan yang baik, berupa daging yang berkualitas. Lebih dari itu adalah agar qurban dan sembelihan tak terasa menyakitkan pada hewan qurban, seperti diajarkan dalam sunnah. Apa saja tahapan-tahapan itu, berikut pejelasannya.

Tahap pertama adalah pengangkutan hewan qurban. Pengangkutan hewan qurban dari tempat pembelian ke tempat pelaksanaan qurban. Pengangkutan hewan qurban seyogyanya dilalukan dengan menggunakan alat pengangkutan yang layak dan memadai. Hal ini bertujuan agar hewan qurban menjadi stress, cedera atau kelelahan.

Tahap kedua adalah adalah peng-istirahatan hewan qurban. Setelah hewan qurban diangkut dari tempat pembelian ke lokasi atau tempat dilaksanakannya qurban, istirahatkanlah hewan qurban untuk sementara waktu. Bersihkanlah atau mandikan agar bersih dan terlihat menyenangkan. Sediakan tempat yang nyaman, bebas dari  guyuran air hujan kala musim penghujan atau dari terik panas matahari saat musim kemarau, dan bebas dari bising dan keramaian. Ini agar hewan segar kembali. Usahakanlah tempat istirahat ini tidak terbuka dari atau jauh dengan tempat penyembelihan. Hal terakhir ini untuk menghindari hewan qurban stress sebelum disembelih.

Tahap ketiga, yaitu penyiapan hewan qurban untuk penyembelihan. Sediakan pisau yang benar-benar tajam sehingga cepat memotong urat-urat leher serta mengurangi rasa sakit hewan qurban. Sebelum dipotong, bersihkan atau mandikan terlebih dahulu hewan qurban, jika diperlukan. Penting untuk diperhatikan, usahakan puasakanlah hewan qurban. Jangan berikan makanan 12 jam  sebelum disembelih. Tujuannya adalah untuk mengurangi isi perut, memaksimalkan pengeluaran darah dan mempermudah karkas untuk dikuliti.

Untuk mendapatkan daging yang sehat juga terhantung pada pemilihan hewan yang sehat dan bebas dari berbagai penyakit. Pemilihan hewan qurban dapat dilakukan melalui pemeriksaan antemortem (sebelum dipotong) dan postmortem (setelah dipotong).

Pemeriksaan antemortem diantaranya meliputi: GIZI (gemuk/kurus), PERILAKU HEWAN (sikap, jalan dan pandangan hewan wajar dan normal), KULIT HEWAN (kulit supel/mengelupas, licin, mengkilat dan tidak pucat), ORGAN PENCERNAAN (nafsu makan baik serta perut hewan tidak kembung, PERNAFASAN TERATUR dan SUHU BADAN HEWAN NORMAL (sapi, kambing dan antara 38-39,5 derajat celcius).

Pemeriksaan postmortem secara sederhana dapat dilakukan dengan cara melihat daging hasil sembeihan, antara lain dengan penciuman (bau daging khas, tidak bau busuk), dengan milhat dagingnya (warna daging cerah tidak pucat), dengan menyayat daging/hati (untuk mengetahui ada tidaknya cacing hari dan kekenyalan daging). Sedangkan pemeriksaan postmortem secara mendalam biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan.

Tips dan Teknik Penjatuhan Hewan Qurban

Masih ada satu tahapan lagi yang mesti dilalui dan dilakukan dengan baik untuk mendapatkan hasil daging sembelihan yang baik dan berkualitas, yaitu teknik penyembelihan dan penjatuhan hewan qurban. Perlakuan hewan secara baik dan ehhmm “manusiawi”, akan menjadikan hewan tidak stresss, sehingga darah keluar secara maksimal dan hasilnya kualitas daging tidak cepat membusuk.
Selama ini teknik penjatuhan hewan yang berkembang dan dikenal masyarakat adalah metode disrempang. Ini disebut teknik tradisional. Teknik ini tidak dianjurkan, sebab akan mengakibatkan hewan jatuh dengan keras, stress dan kemungkinan cidera sangat besar. Kondisi hewan seperti ini jika disembelih akan menghasilkan daging yang kurang baik, cepat membusuk. Ini dikarenakan darah tidak keluar secara maksimal karena hewan stress saat-saat dijatuhkan. (lihat gambar 1)
Ada dua metode lain yang lebih baik,  lebih “memperlakukan hewan secara halus”, tidak membuat hewan stress, dan lebih penting lagi adalah lebih menghasilkan kualitas daging yang lebih baik. Dua teknik penjatuhan hewan ini yang pertama disebut teknik tali tenda (Lihat hambar 2). Sedangkan teknik kedua disebut teknik barly (Lihat gambar 3).


Gambar 1. Teknik Disrempang (Tradisional)
1.Tidak dianjurkan
2.Hewan jatuh dengan keras
3.Resiko hewan cedera sangat tinggi
4.Hewan stress menyebabkan darah yang keluar tidak maksimal
5.Daging cepat rusak.

Gambar 2. Teknik Tali Tenda
1.Ikat tali kekang ternak pada tiang/pohon, sisakan tali antara kepala dan tiang/pohon tersebut sekitar 40 cm
2.Sediakan tambang sekitar 10 meter
3.Ikatkan ujung tambang pada tiang, lalu lilitkan pada tubuh ternak. (Lihat petunjuk pada gambar)
4.Tarik ujung tamang dengan pelan tapi kuat
5.Ternak akan jatuh perlahan, kemudian ikat keempat kaki agar lebih aman.



Gambar 3. Teknik barly
1.Ikat tali kekang ternak pada tiang/pohon, sisakan tali antara kepala dan tiang/pohon tersebut sekitar 40 cm
2.Sediakan tambang sekitar 10 meter
3.Lipat tambang menjadi 2 bagian sama panjang
4.Kalungkan tambang pada leher ternak (dari atas), lalu lilitkan pada tubuh ternak sesuai petunjuk. (lihat  gambar. 3)
5.Tarik kedua ujung tambang oleh 2 orang. Masing-masing memegang 1 ujung tambang
6.Ternak akan jatuh perlahan,kemudian ikut keempat kaki agar lebih aman.

Semoga bermanfaat. Selamat mencoba

Link ke Artikel lain:
Missi Profetik dan Sinergi Kebangsaan
Beasiswa dan Pusat Download Gratis
NII Devolusi Negata Islam