Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Toko Buku Online

Senin, 14 Maret 2011

Berzikir Menyehatkan Syaraf


Oleh: Cipto Sembodo,MA

Apa saja manfaat zikir bagi kesehatan? Subhanalloh..syahdan..Dua kalimat mulia laa ilaaha illalloh dan astaghfirullah ternyata kini terbukti secara medis-klinis mampu membawakan efek menenangkan sekaligus menyembuhkan berbagai penyakit syaraf. Bagaimanakah itu terjadi? Inilah fenomena religius yang akan kita bahas secara neuro-science.

Adalah dr. Arman Yurisaldi Saleh yang mengungkapkan fenomena ini melalui pendekatan ilmiah neuro science. Beliau sendiri adalah seorang spesialis syaraf sekaligus seorang klinisi yang sering menangani dan menerima konsultasi penyakit-penyakit syaraf.

Berdasarkan pengalaman empiris, didukung pengamatan langsung terhadap pasien dan disertai studi literatur yang serius, dr, Yurisaldi akhirnya sampai pada kesimpulan adanya hubungan yang erat antara pelafalan huruf (makharijul huruf) pada bacaan zikir laa ilaaha illalloh dan astaghfirullah dengan tampilan klinis (kondisi fisik dan psikis) seseorang yang membacanya (hal 50). Zikir yang berefek positif terhdap kesehatan syaraf dan tubuh ini tentu saja adalah zikir yang dilafalkan secara baik dan benar sesuai aturan dalam ilmu tajwid dan dipami arti dan dihayati maknanya disertai dengan kesungguhan.

Dari kajian ilmu tajwid (ilmu yang mempelajari cara membaca al-qur'an), penulis ini mengetahui bahwa kalimat zikir laa ilaaha illalloh dan astaghfirullah mengandung rahasia yang luar biasa. Dalam laa ilaaha illalloh terdapat huruf jahr yang diulang sebanyak tujuh (7) kali, yaitu huruf lam; dan dalam astaghfirullah terdapat huruf ghain, ra dan dua buah lam. Dari kedua kalimat zikir itu maka ada empat huruf jahr yang harus dilafalkan seara keras/jelas. Hasilnya adalah bahwa udara yang keluar dari paru-paru melalui mulut akan lebih banyak dibandingkan dengan bacaan pada kalimat zikir yang lain, seperti subhanalloh (dua huruf jahr), allohu akbar (tiga huruf jahr) dan alhamdulillah (dua huruf jahr). (hal. 60).

Ditinjau secara medis-klinis, jika kita melafalkan kalimat zikir laa ilaaha illalloh dan astaghfirulloh secara benar sesuai ilmu tajwid berarti kita sedang mengeluarkan karbondioksida leboh banyak saat udara diembuskan keluar mulut, dibandingkan dengan jika kita membaca kalimat zikir yang mengandung lebih sedikit huruf jahr. Ini hanya tinjauan medis-klinis. Tidak berarti kalimat zikir yang lain lebih rendah nilainya. Kalimat zikir yang lain tetap bermanfaat memberikan efek ketenangan.

Efek sehatnya, ketika seseorang melalukan zikir secara intens dan khusyuk seraya memahami dan menghayati artinya, pembuluh darah di otak akan membuat aliran karbondioksida yang keluar dari pernafasan menjadi lebih banyak. Kadar karbondioksida di otak pun akan menurun dengan teratur. Pada gilirannya, tubuhpun akan segera menampilkan kemampuan reflek kompensasi, rileks.

Subhanalloh..rangkaian proses pengeluaran karbondioksida dan proses neurosis tersebut ternyata mempunyai efek positif bagi pembaca zikir." Membawakan efek menenangkan". Tentu ini sangat bermanfaat bagi mereka penderita gangguan syaraf seperti strok, depresi dan semacamnya. Ketenangan dapat membantu semangat hidup, dan meningkatkan ketahanan tubuh.

Shvoong
Situs ringkasan dunia
Berzikir untuk Kesehatan Syaraf Originally published in Shvoong: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/neurology/2115797-berzikir-untuk-kesehatan-syaraf/

Ingin bergabung di shvoong dan dibayar dollar?
klik di sini


Artikel terkait:
Motivasi Spiritual Lailatul Qadar
Kebiasaan yang Merusak Otak
Puasa Melejitkan Kecerdasan Emosi dan Spiritual